Tampilkan postingan dengan label Lokal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lokal. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 Agustus 2012

Eddy Santana: Saya Harus Jadi Gubernur


PALEMBANG - Walikota Palembang H Eddy Santana Putra ingin Palembang lebih maju ke depan. Salah satunya dengan mencerdaskan sumber daya manusia melalui pendidikan dan wirausaha.

"Kita tidak punya sumber daya alam. Makanya harus mengembangkan aspek SDM. Dengan SDM yang andal, apa pun yang dipegang bisa jadi uang," ujar Eddy saat menghadiri halal bihalal dengan karyawan SP2J di Terminal Alang-Alang Lebar, Minggu (26/8).

Pada kesempatan itu, Eddy menceritakan perjalanan pembangunan Palembang sejak awal ia menjabat sebagai walikota Palembang.

Mulai dari upaya memajukan PDAM Tirta Musi Palembang yang saat ini nilai investasinya mencapai Rp 700 miliar dengan keuntungan per tahun 60 miliar.

"Gaji satpam saja Rp 4 juta dan Dirut Rp 30 juta," tandasnya.

Selain PDAM juga SP2J yang mengelola banyak aspek seperti Trans Musi dan lainnya.

Eddy menjelaskan, meski Palembang tidak punya sumber daya alam, namun tetap menjadi pusat segala kegiatan di Sumsel.Seluruh jenjang sekolah ada, perguruan tinggi puluhan dan ada di mana-mana.
Palembang juga menjadi pusat kegiatan industri, perdagangan dan pariwisata.

"Nah ini yang harus kita kembangkan. Singapura juga tidak punya sumber daya alam. Tapi mereka bisa menjadi negara kaya raya. Itu karena SDM-nya luar biasa," katanya.
Pada kesempatan ini juga Eddy menyatakan kesiapannya untuk maju dalam pesta demokrasi pada 2013 mendatang sebagai calon gubernur, Eddy mengatakan, niat mencalonkan diri sebagai gubernur tidak lain untuk memajukan Sumsel. Ia berjanji, jika nanti terpilih pembangunan di Sumsel lebih merata dan Palembang semakin maju.

"Saya harus jadi gubernur untuk lebih berwenang mengawal kebijakan di daerah ini," katanya.
Sumber : http://palembang.tribunnews.com

Kamis, 23 Agustus 2012

Pemkot Palembang Bangun 2.599 Unit Rumah Murah Tipe 36


PALEMBANG -Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang saat ini tengah mengupayakan pembangunan 2.599 unit rumah murah tipe 36 bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau pekerja di sektor informal seperti buruh, pedagang dan lainnya.

Rumah tersebut dibangun di beberapa kawasan, antara lain di Seberang Ulu I, Seberang Ulu II, Kertapati, Gandus, Alang-alang Lebar, Sematang Borang, dan Kalidoni, dengan harga jual berkisar Rp 50 juta.

“Saat ini sudah dalam proses atau tahap pembangunan. Mudah-mudahan tahun 2013 akhir semua sudah selesai, meskipun Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI sendiri menargetkan 2014. Insya Allah kita kejar,” ujar Walikota Palembang H Eddy Santana Putra saat dibincangi Sripoku.com usai menggelar acara halal bihalal di halaman kantor Pemkot Palembang di Jl Merdeka, Kamis (23/8).
Eddy mengatakan, merealisasikan program rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah ini, menjadi salah satu impian yang ingin dicapainya selama menjabat sebagai walikota.

Di sisa 11 bulan masa jabatannya setelah dua periode memimpin Palembang, ia ingin menyaksikan masyarakat sudah menempati rumah dimaksud.

Mengenai sistem pembiayaan melalui Kredit Perumahan Rakyat (KPR), Pemkot Palembang telah menunjuk PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) sebagai lembaga penjamin kepada pihak bank.“Rumah ini nantinya lebih murah dibanding rumah pada umumnya. Harganya bisa menjadi sekitar Rp 50 juta–Rp 60 juta per unit,” jelasnya.

Jumat, 29 Juni 2012

Ketua Umum DPD PDI Perjuangan Lantik 4 PAC PDIP Kota Palembang





PELANTIKAN 4 PAC PDI PERJUANGAN KOTA PALEMBANG

Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Eddy Santana Putra mendukung Ketua DPC PDIP Palembang Romi Herton untuk maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Palembang 2013 mendatang.
Namun Wali Kota Palembang tersebut mengingatkan wakilnya itu, untuk selalu memikirkan rakyat dengan menjalani semua perjuangan PDIP. “Saya percaya bahwa kedepan Palembang akan tetap maju dan semakin maju, jika dipimpin oleh kader-kader PDI Perjuangan. Jangan lupa, saya selalu ada untuk mendukung Romi Herton dalam pencalonan Wali Kota Palembang, ”ungkap Eddy Santana Putra, dalam pidato politiknya pada Pelantikan pengurus PAC dan Deklarasi Dukungan Pilkada Palembang untuk Romi Herton dan Pilgub untuk Eddy Santana Putra, di gedung Palembang Sport and Convention Center (PSCC),kemarin sore. 

“PDI Perjuangan selalu mendukung pemimpin yang sudah diusung, tapi jika pemimpin tersebut tidak memikirkan rakyat, maka PDI Perjuangan akan meninggalkan dukungannya,”imbuhnya.

H. Eddy Santana Putra & H. Romi Herton telah melantik Pengurus Anak Cabang & Pengurus Ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adapun Pengurus yang dilantik dari kecamatan SU I, SU II, Plaju dan Kertapati. Ir. H. Eddy Santana Putra, MT (Ketua DPD PDIP Sumsel) & H. Romi Herton, SH.MH (Ketua DPC PDIP Kota Palembang) telah menunjukan kinerja mereka sebagai Walikota & Wakil Walikota saat ini, tidak bisa dipungkiri, beberapa kali palembang meraih Piala Adipura, itu salah satu bukti kerjasama Eddy Santana & Romi Herton bersama Masyarakat Palembang. Dengan Pencalonan Eddy Santana (Calon Gubernur Sumsel) & Romi Herton (Calon Walikota Palembang) mereka telah mempersiapkanberbagai terobosan untuk meningkatkan kualitas masyarakat Sumsel & Palembang.
Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Palembang Romi Herton menegaskan, DPC PDI Perjuangan Kota Palembang mendukung Eddy Santana sebagai calon Gubernur Sumsel lima tahun kedepan.“ Kami mencalonkan Eddy Santana Putra sebagai calon Gubernur Sumsel periode 2013-2018 mendatang. Kedepan seluruh elemen partai akan bersatu untuk memenangkan Eddy Santana Putra merebut Sumsel I,”ujarnya. 

Sedangkan,salah satu Ketua PAC PDIP Napoleon Hasan mengungkapkan, bahwa sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab, mereka siap berjuang dengan segenap sumber daya partai untuk bersama-sama memenangkan pilkada Palembang dan Pilgub Sumsel 2013


Jumat, 13 April 2012

Penjaga Pintu Air Diberi Ponsel

Walikota Palembang, Eddy Santana Putra, menegaskan penanganan banjir Palembang dilakukan sejak delapan tahun lalu. Kalaupun saat ini masih terjadi karena Palembang dulunya kota rawa berdataran rendah.
Banjir Di Depan Kantor Gubernur Sumsel
“Janganlah kita saling menyalahkan. Bukan sebulan dua bulan kami tangani banjir, tapi hampir delapan tahun. Bahkan sekarang ada tiga tim ahli penanganan banjir yang saya datangkan langsung dari Belanda,” kata Eddy, Kamis (12/4).

Diakui ada tiga persoalan pokok yang wajib diketahui, yakni penangangan sampah, pengelolaan saluran drainase hingga pembuatan perda rawa. Pihaknya pun sedang menggalakkan program kali bersih hingga gotong royong tingkat RT/RW. Semua langkah dilakukan untuk penanganan banjir.

“Makanya saya sudah tugaskan agar penjaga pintu air diberikan ponsel. Saya jatah uang pulsa Rp 200 ribu per bulan agar apa pun yang terjadi di lapangan segera diberitahu, sampah menumpuk. Begitu pun saat hujan sehingga komunikasi dan pemantauan kondisi pompa bisa diupdate terus,” tutur dia.

Eddy mengungkapkan itu di hadapan anggota DPD RI yang berkunjung ke ruang Parameswara Pemkot Palembang. Sebelumnya Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, minta Pemkot Palembang untuk menyelesaikan masalah banjir di Palembang, terutama di sekitaran kantor gubernur.

Tanggapan Eddy bernada lugas dan tegas. Sorot mata tajam dengan ucapan yang lantang. Eddy menyebut persoalan banjir di Palembang tidak terlalu mengkhawatirkan. Belum pernah ada korban banjir hingga harus mengungsi sana-sini. Semua masih dalam batas normal.

“Hujan datang, lalu banjir, paling 10-15 menit usai hujan sudah kering. Ini kan satu kemajuan dibanding Palembang tempo dulu. Di seputaran kantor gubernur bahkan kami siagakan dua pompa penyedot air, bayangkan itu,” ucap Eddy.

Dia merinci untuk pembangunan satu pompa butuh investasi tinggi, berkisar Rp 30 miliar. “Dan ini kita punya enam pompa, semua dana diambil dari kantong APBD. Tidak merepotkan atau mengiba-iba bantuan pihak lain. Giliran bagusnya saja provinsi yang mengakui, tapi Palembang hanya kebagian jelek-jeleknya saja. Itu yang tidak saya suka,” kata Eddy.

Sumber : Sripoku.com

Senin, 27 Juni 2011

Pemkot Usulkan Investasi Pendidikan Hingga 200 Millyar


PALEMBANG,- Pendidikan sangatlah penting dizaman sekarang ini, khususnya untuk anak-anak karena ditangan mereka negara ini dikemudian hari Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mengusulkan dana investasi bidang pendidikan di APBD 2012 sebesar Rp 200 miliar. Hal itu disampaikan Eddy di rapat paripurna DPRD Palembang beberapa hari yang lalu,
Investasi sebesar Rp 200 miliar itu, kata Eddy, dialokasikan untuk 10 SMP dan 10 SMA di Palembang. Yakni untuk renovasi gedung, penambahan gedung, termasuk pembangunan laboratorium dan perpustakaan.
“Untuk SMA masing-masing mendapatkan kucuran dana sebesar minimal Rp 10 miliar. Untuk SMP minimal Rp 2 miliar setiap sekolah,” jelas Eddy.
Tapi, bisa saja kucuran dana itu lebih besar dari yang ditentukan. Alasannya, “Kebutuhan sekolah berbeda-beda. Tapi ini akan dianalisa lagi,” ujar Eddy.
Menurut dia, investasi pendidikan sangat bermanfaat untuk kemajuan sistem pendidikan itu sendiri. Ini juga merupakan komitmen pemerintah kota dalam mengentaskan wajib belajar 12 tahun.
Oleh sebab itula sambung Eddy, investasi pendidikan ini harus dilaksanakan demi untuk kemajuan anak bangsa kedepannya. “ Usulan investasi ini bertujuan untuk kepentingan pendidikan itu sendiri, yang berguna untuk kemajuan disetiap sekolah,”tungkasnya.
Sumber : www.buanasumsel.com

Rabu, 25 Mei 2011

Eddy Santana Putra : Tidak ada Gudang di Tengah Pemukiman Masyarakat


PALEMBANG, Buanasumsel.com – Pemerintah Kota (Pemkot) dalam waktu dekat akan membuat surat edaran kepada pemilik gudang di Kota Bervisi menuju Kota Internasional ini. Surat edaran itu nantinya menjelaskan kepada pemilik, bahwa tak boleh ada gudang di tengah-tengah pemukiman masyarakat.
“Ini menyebabkan terjadinya kesemrawutan lalu lintas dalam Kota Palembang dan akibat negatif lainnya yang bisa ditimbulkan,Peruntukannya harus jelas, kedepan tak boleh lagi sembarangan dan berada di kawasan pemukiman,” ujar Walikota Palembang, Eddy Santana Putra, kemarin (25/5/11) di Pemkot Palembang. Nantinya, pembangunan terhadap gudang ini akan lebih diperketat lagi dengan surat izin yang dikeluarkan oleh instansi terkait.
“Saat ini kan banyak yang three in one(3 ini 1). Ada gudangnya, tempat tinggal dan lokasi usaha. Ini tak boleh lagi,” tegas Eddy.
Menurut orang nomor satu di Kota Palembang ini, masyarakat yang memiliki lokasi gudang tersebut berangsur-angsur akan dipindahkan. Kapan waktunya, ia mengatakan akan dilakukan secara bertahap.
”Kita sudah sering memberikan himbauan kepada pemilik gudang, namun akan ditingkatkan surat edaran Walikota nantinya. Sehingga, Palembang lebih tertib,” jelas Eddy lagi. Dengan tertibnya gudang tersebut, jelas akan berdampak positif terhadap lalu lintas di Palembang.
Saat ini saja, di kawasan Pasar 16 Ilir dan beberapa titik lokasi gudang banyak dilewati truk-truk besar. Akibatnya, jalan rusak dan memacetkan lalu lintas. Juga dalam bongkar muat yang dilakukan menggunakan badan jalan. ”Jadi, kalau letaknya sudah diatur, mereka punya jalan khusus menuju gudang tersebut yang saling berhubungan, tidak lagi bertumpuk,” tambahnya.
Diungkapkan Eddy, ada beberapa titik yang akan dijadikan lokasi gudang di wilayah Metropolis. Letaknya, tak berada di pusat kota Palembang namun berada di pinggiran Palembang. Yakni, daerah Karya Jaya Kertapati, Gandus, Tanjung Api-Api dan Jl Soekarno Hatta. ”Ke-4 titik ini yang akan dijadikan lokasi gudang barang di wilayah Palembang,” jelas Eddy.
Menurutnya, empat kawasan tersebut menjadi alternatif pilihan karena lokasinya yang jauh dari pemukiman, tak menggangu lalu lintas dan sebagai pengembangan wilayah. Dengan begitu, maka perkembangan wilayah Palembang akan merata.
Sementara Yustianus, Kabid Perdagangan Disperindagkop Palembang mengatakan, jumlah gudang yang ada di wilayah Palembang lebih dari 200. Jumlah ini, termasuk dalam gudang kecil dan besar. Dari jumlah tersebut, yang memiliki tanda daftar gudang hanya sekitar 20 gudang. ”Ke-20 gudang ini, merupakan gudang besar,” jelasnya.
Letaknya, berada di daerah Jl Perintis Kemerdekaan, Jl Soekarno Hatta, Patal Pusri, pergudangan bandara dan di perbatasan Kota Palembang. ”Memang belum seluruh gudang memiliki tanda daftar gudang ini. Kita harapkan, pemilik gudang mendaftarkna gudangnya untuk pendataan, sehingga realisasi pemindahan gudang diwilayah 4 kawasan yang disebutkan Pak Wali bisa terealisasi secepatnya,” bebernya.
Meurutnya, meski pemilik gudang tak memiliki tanda daftar gudang, namun mereka memiliki izin mendirikan bangunan, Situ dan lainnya. Namun, tetap dihimbau agar mendaftarkan gudang miliknya. Lokasi gudang yang tak terdaftar tersebut, tersebar di tiap kecamatan.

Selasa, 08 Juni 2010

Walikota : Adipura Kerja Keras Kita Semua


Palembang meraih Adipura lagi tahun ini, untuk kategori Kota Metropolitan Terbersih. Keberhasilan itu melengkapi koleksi tiga anugerah serupa yang didapat berturut-turut pada 2007, 2008, dan 2009.
Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mengaku sangat bangga dengan keberhasilan ini. Apalagi, Palembang menempati peringkat pertama (poin di atas 73), mengungguli kota-kota yang jadi kandidat kuat, seperti Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Surabaya dan Tangerang. Tahun kemarin, Palembang peringkat kedua, di bawah Jakarta Pusat.
“Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih untuk semua warga Palembang. (keberhasilan) Ini berkat kerja keras kita semua,” kata Eddy Santana, Selasa (8/6).
“Keberhasilan ini harus tetap dipertahankan. Karena, tahun depan kita mengejar Adipura tingkat ASEAN dan Adipura Kencana,” ujarnya.
Adipura ASEAN adalah penghargaa di bidang lingkungan hidup perkotaan di negara-negara Asia Tenggara. Adipura Kencana merupakan penghargaan Adipura tertinggi sekaligus simbol Adipura sepanjang masa untuk kabupaten atau kota yang terbersih di Tanah Air.
Prestasi lingkungan Palembang terus bertambah. Kata Eddy, selain Adipura, Palembang juga dinobatkan sebagai kota dengan Taman Kota Terbaik. Taman kota yang dimaksud yakni Taman Kambang Iwak.
“Kambang Iwak dinilai sebagai taman kota yang benar-benar menjadi paru-paru kota. Suasananya masih asri dan alami,” kata Eddy.
Meski meraih predikat prestisius di bidang lingkungan hidup, orang nomor satu di kota yang bervisi lingkungan bersih, hijau, dan biru, ini menyebut Palembang masih perlu berbenah. Khususnya menata kebersihan di sungai dan saluran drainase.
Eddy mengatakan pemerintah kota akan menganggarkan dana khusus untuk dua hal ini. Pasalnya, dana yang dianggarkan selama ini dinilai belum optimal.
“Ke depan, Palembang harus mampu masuk dalam katagori clean water (sungai bersih),” kata pria yang juga menjabat Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau APEKSI ini.
Pun soal pengomposan sampah. Eddy berkata kesadaran warga untuk memisahkan sampah organik dan sampah anorganik, mesti ditingkatkan lagi.
“Nanti, saya harap semua kelurahan bisa melakukan pengolahan sampah sendiri,” katanya.
Ini soal Adipura. Kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Palembang Husni Thamrin, piala Adipura rencananya besok akan diarak sejauh 87 kilometer, melintasi kawasan di Seberang Ulu dan Seberang Ilir.
Arak-arakan itu dijadwalkan dimulai dari Bandara SMB II Palembang. Jalan Kolonel H.Burlian, Jl.Sudirman, Veteran, Perintis Kemerdekaan, Yos Sudarso, Simpang Patal, disebutkan Husni adalah beberapa tempat di Seberang Ilir yang bakal dilintasi arak-arakan ini.
Di Seberang Ulu, rombongan pengarak Adipura bakal melaju di Jalan Ahmad Yani, DI Panjaitan, dan seterusnya. Setelah itu kembali ke kantor Wali Kota Palembang.
Tim pengarak, kata Husni, antara lain petugas dari Dinas Kebersihan dan Pemakaman, unsur muspida, Syarofal Anam, rebana, dan barongsai, serta Bujang Gadis Palembang.
Tentang keberhasilan Palembang meraih Adipura empat kali berturut-turut, Husni mengatakan, “Ini harus tetap dipertahankan. Dan, saya harap budaya mencintai kebersihan tidak luntur.
Sumber : http://bulletinmetropolis.com/home/?p=5089

Minggu, 28 Februari 2010

Eddy Santana Putra Pimpin Kembali PDI Perjuangan Sumsel



Hasil Konfrensi Daerah (Komferda) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang di selenggarakan, Minggu (28/02/10) di Ball Room Hotel Navotel Jalan R Sukamto Palembang, bahwa Eddy Santana Putra berhasil terpilih menjadi ketua pimpinan daerah PDIP Provinsi Sumatara Selatan (Sumsel) periode 2010-2015.
Pada acara Konferda Ke III PDI Perjuangan dihadiri sebanyak 15 Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDI Perjuangan  kabupaten/kota se Sumsel. Dari ke 15 DPC, 13 DPC PDI Perjuangan  kabupaten/kota yang  telah melakukan Konfercab di daerahnya mendukung Eddy Santana Putra  secara aklamasi dan 2 DPC PDI Perjuangan yakni  Kabupaten OKU dan Kabupaten Musi Rawas  belum melaksanakan Konfercab dan mereka hanya sebagai Peninjau.
Hasil Konferda Ke III PDI Perjuangan Periode 2010-2015, juga menghasilkan  susunan kepengurusan DPD PDI Perjuangan Sumsel yaitu untuk Ketua DPD PDI Perjuangan Eddy Santana Putra, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Darmadi Djufri, Sekretaris DPD PDI Perjuangan M.A.Gantada dan untuk Bendahara DPD PDI Perjuangan Ikman Goring.
Eddy Santana Putra ketua DPD PDI Perjuangan  periode 2010-2015  mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya, untuk kembali memimpin pada periode 2010-2015.”Saya yakin dengan kepengurusan yang baru ini terdiri dari  orang-orang muda yang Insya Allah dalam agenda-agenda pokok di tingkat kabupaten/kota dan provinsi dapat dilaksanakan oleh Pengurus DPD yang baru,”ujarnya.
“Dengan target-target dari apa yang kita peroleh seperti pemilu legislatif, tentu kita ingin ditingkat kabupaten/kota dan provinsi jadi pemenang di Provinsi Sumsel,”kata Eddy.
Setelah melantik Kepengurusan DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumsel Periode 2010-2015 Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Hj. Megawati Soekarnoputri juga menutup acara Konferda Ke II sekitar pukul 14.00 Wib.
Atas terpilihnya kepengurusan DPD PDI Perjuangan periode 2010-2015 yang baru saja dilantik  Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Hj.Megawati Soekarnoputri mengucapkan selamat atas terbentuknya kepengurusan DPD PDI Perjuangan Sumsel Periode 2010-2015.
“Untuk nama-nama yang tidak lagi tercantum di DPD PDI Perjuangan periode 2010-201 pada kepengurusan DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumsel Periode 2010-2015. Janganlah berpikir ini telah berakhir dan selesai menjadi kader partai tapi kita harus siap ditempatkan dimana saja,”ujar Hj. Megawati Soekarnoputri setelah usai menutup Konferda.
Acara tersebut  selain dihadiri oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Hj. Megawati Soekarnoputri juga dihadiri  oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Sekretaris Jenderal Pramono Anum, Dewan Penasehat Taufik Kiemas, Anggota DPD RI asal Sumsel Nazarrudin, Ketua panitia Pelaksana Romi Herton selain itu juga dihadiri oleh 15 utusan DPC Kab/Kota Se sumsel dan dihadiri oleh Bupati Kabupaten Banyuasin Amiruddin Inoed dan Bupati OKI Ishak Mekki beserta 1500 para undangan dan simpatisan PDI Perjuangan. 
Sumber : http://buanasumsel.com/eddy-santana-pura-pinpim-kembali-pdi-p/

Rabu, 30 Desember 2009

Eddy Santana Putra: Sering Macet Jalan Kol.H.Burlian Diperlebar


Walau pesta bangsa-bangsa Asia Tenggara (Sea Games) masih dua tahun lagi, namun pemerintah kota (Pemkot) Palembang mulai mempersiapkan diri. Untuk kelancaran akses dari bandara menuju pusat kota dengan memperluas Jalan H Burlian dari simpang Tanjung Api-Api hingga KM 5.  Walikota Palembang, Eddy Santana Putra, mengatakan perluasan jalan Kol  H Barlian dirasakan sudah sangat mendesak bukan karena Sea Games saja melainkan jalan tersebut sudah macet disebabkan banyak kendaraan. Dengan adanya pelebaran akan memperlancar arus lalu lintas dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin
(SMB) II ke kota atau sebaliknya. “Sekarang kan dua jalur untuk tiga kendaraan, tapi nanti bertambah menjadi 4-5 mobil dalam satu jalurnya,” jelas Eddy Santana Putra.
Untuk memperlancar arus transportasi saat Sea Games, pemerintah juga merencanakan membangun fly over di Simpang RS RK Charitas dan simpang Jakabaring serta menjadikan RS Bari sebagai rujukan Sea Games mendatang. Guna menghadapi tamu-tamu yang datang dari berbagai negara, pemerintah akan menertibkan berbagai kawasan kumuh seperti pasar besi buruk Cinde, pasar Burung dan kawasan Masjid Lama. Pedagang-pedagang ini akan ditempatkan di satu tempat di seputaran Jakabaring.
Walikota juga mengajak pemilik modal menginvestasikan dana untuk membangun objek wisata di sepanjang Sungai Musi dari Pulokerto hingga Pulau Kemarau. Begitu pula dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) membuat suvenir khas dan berkualitas untuk dijual kepada atlit dan para tamu lainnya. “Semua elemen akan dilibatkan dalam menghadapi pesta dua tahunan ini. Sama seperti saat PON tempo hari. Saya mengharapkan masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan Sea Games XXVI nanti,” kata Eddy.


Rencana strategis pemerintah kota ini akan disampaikan kepada Pemerintah provinsi Sumsel pada 7-8 Januari 2010. Menurutnya, dana untuk pembangunan akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Palembang, dan diharapkan bantuan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat melalui APBN tahun 2010.
“Persiapan harus dilakukan dari serakang, meski hanya membangun venus penunjang. Sebagai tuan rumah, kita ingin penyelenggaraan lebih sukses dari Laos,” ungkapnya. 
sumber : http://buanasumsel.com/494/